Wednesday, March 25, 2009

Tiket, Printer Berwarna dan PMS

Siang ini dia mengirimkan Tiket Pesawatnya ke aku.
"Tolong printkan ya, wann!" katanya.
Merasa bisa diandalkan, aku langsung print Tiket itu di rumahku. Tapi sayang seribu sayang..
Printerku hitam putih. Sementara tiketnya berwarna! Panik panik panik!
Buru-buru kupikirkan solusi nya sendiri.

I did my best.

Tadi memang rencananya mau ngeprint di rumah Yeyek. Tapi ternyata Yeyek langsung PA selesai katekisasi! Aku tanya kapan baru pulang..
"Paling cepat jam 8 wan.. kenapa ? emng mau print apaan ?"
Aku langsung pikirin nama orang camp yang kira-kira ada printer berwarna. Kutelpon Nia. Waktu dijawab, aku bisa dengar bunyi lalu lintas. Jadi aku tanya, Nia dimana? Ternyata dia lagi mau ke mall. Yak, pandai sekali. Aku bilang aku mau ngeprint malam ini juga tanpa memberitahu mau ngeprint apaan. Karena kasihan jadi dikasihlah nomor Diah ke aku.
Kutelpon.
Tidak ada jawaban.

Aku mulai frustasi !! ternyata benar survei yang mengatakan klo datang bulan cwek bisa jadi emosional skali.
Aku hampir gila !!
Bengong lah aku.
... ...
Akhirnya aku telpon adis. PUJI TUHAN !! Adis punya printer berwarna. Namun sayang sekali, katanya baru bisa jam 7an, karena dia lagi les. Aku tau dia gak bakal bisa nunggu ampe jam sgitu, aku pikirkan nama lain. Kutlpn operator, tanyain nomor nasita. Tapi apalah guna, nasita gak punya printer. Aku minta saran lagi, Nasita ngasih aku nomor telpon rumah Diah. Dengan penuh pngharapan kutekan nomor telponnya..
"Halo?"
"Selamat sore, tante.." jawabku sekalem mungkin, "Bisa bicara dengan Diah?"
"Oh, tunggu sebentar ya..."
Terdengar suara Diah, "Halo?"
"Halo.. di..?"
"Iya, Haloo...?"
"Di'..."
"Iya..."
"Di'...?"
"Iya, kenapa WANDA??" Diah mulai kesal.
"Hihihihihi tau mah! Di, Di.. ada printer berwarna di'?"
"Ada Wan, kenapa..?"
Hatiku semakin dipenuhi harapan, "Boleh numpang ngeprint...???"
"Tapi, tinta warnanya habis, gpp..?"
Aku langsung depresi lagi. Oh tidak... hancurlah semuanya. Aku merengek-rengek di telpon, Diah kebingungan. Sebagai ganti gak bisa ngeprint, diah memberikan ku nomor telpon Sania. "Kalau gak salah Sania ada."
"MAKASIH DI'!!!!"
Hatiku kembali dipenuhi harapan. Dengan PD aku langsung memikirkan jalan rumah nya Sania padahal nelpon aja belum.
ALHASIL !!!
"Sania nya lagi tidur.."
"Oh ya udah, gpp.. makasih ya Tante.."

Aku bengong lagi. Harus gimana lagi..? Ku liat contacts di hape. Rocky.. Ruben.. Sammy..
Ruben!!! Dengan semangat membara kutelpon Ruben. Ntah kenapa, aku positif dia ada di rumah. Tapi..
tak ada jawaban. Kuliat-liat lagi contacts, ada nomor Adit. tapi jawabannya sama mengecewakannya, "Printer hitam-putih, wan."

Aku pasrah. Satu-satunya harapan, yaah.. nunggu ampe jam 7. Tapi aku tau, semua kerja kerasku akan berakhir tanpa hasil kalau dia telpon nanti.
Tiba-tiba aku mendengar sebuah lagu. Lagu Pure Saturday. Pupus sudah harapanku. Untuk panggilan biasa, aku memasang lagu The Veronicas.
Lagu "Spoken" ini cuma untuk seseorang yang sangat spesial..
Kuintip hapeku. Ternyata benar.

Merasa gagal, aku mengurung diri di kamar mandi. Menyalakan shower, duduk dan menyandarkan bahuku di bathtub. Sambil menyiram kepala, aku merenung.
Ini artinya, aku gak bakal ketemu dia malam ini. Sedih juga, usaha ku harus berakhir seperti ini.

(keesokan harinya, dia kasih laporan dr airport : "Eh, td ada jg yg printnya gk warna, gpp kyknya.. tw gtu htam ptih aj kmren..")

Friday, March 13, 2009

Mouthful of Allegation

Rain..
How romantic is it to stay there?
I remember those countless hours I spent under the moon with you
No one else but you
I remember those rainy days with no valedictory speech
But how sweet the simple taste you left me

Dear,
I can not hold these arousing wonders
This throbbing heart can no longer still
Can I hold you till I lose my breath
Or should I take you now
Just to ascertain myself?

Rain drops out my window
Though coldness prick this raw hide
I could always stay here and reminisce
Whispering every moment hoping it
would finally come again

Oh Love,
I had been infatuating you so much
Did you not realize the slight touch
that lingered me night after night?