Sunday, July 10, 2022

3 MONTHS UNTIL MY WEDDING AND I GAINED WEIGHT

Aku nimbang hari ini. 
And what the hell..

I gained WEIGHT!!! 

Padahal rencana mau ngurangin 2-3 kilo malah NAIK 2-3 kilo! DAN AKU UDAH FITTING!

THIS IS BAD. VERRRY BAD.

I'M 3 MONTHS AWAY TO MY MARRIAGE AND I GAIN WEIGHT INSTEAD!

I mean, it's not like I didn't give any effort. I've finally maintained going to the gym 3 times a week. And I tried using a weight loss app -which sucks. The coach is always late when counting the calories. She said I don't need to worry about the calories as long as I go with the guide, but then what's the use of making the feature in the first place?? They don't have that many food in their library too, so I have to input everything manually MOST of the time. So, I stopped....

Though I do admit it has been a stressful end of the semester for me, so I've been sleeping a little less and eating more. I decided to cut down snacks, and have large meals instead 3 times a day. But, apparently that didn't work well for me. 

I've succeeded once. I lost 11 kilos before. And have been considering to go back to how I did it last time. Maybe I should? I mean, it IS pretty urgent. 

OK, maybe I should write down some of the to-do list that I'm going to do, starting from today:
1. Drink a lot of water (especially when craving)
2. Gym 3 times a day. 
3. Limit rice intake (4 spoons).
4. Only eat 1 fried food a day (better if none at all).
5. NO durians.
6. NO snacking sweets/chocolate (if you want cut down the sweets and eat it in small pieces)
7. For breakfast eat a couple of whole wheat bread/5 white egg. 
8. Walk A LOT. 

With my 60 kilo weight.... Let's SEE how I'll progress.

Lord, help me to remember that nothing is going to happen today that You and I can't handle together. Cause I really need to be in a good shape. AKU UDAH FITTING :')

Friday, July 08, 2022

A Teacher and a Soon-To-Be-Bride... Who could've guess? (Not ME definitely!)

Wow.

Aku lupa banget kalau aku punya blog ini. Yang udah aku tulis dari SMA... dan sekarang aku udah umur 30 tahun!

Dan baru akan menikah dengan Gby!!
Yes, I'm actually getting married to my long-time boyfriend and it's going to happen this year!

Bahkan beberapa jam lalu aku video call via Zoom sama Gby untuk ngomongin beberapa persiapan yang udah urgent harus dipenuhi.
Rasanya lucu baca post merayakan ultah ke-17 Gby di sini, dan mengingat sebentar lagi juga akan September, dan Gby akan berusia 30 tahun. It's been 13 years since I wrote that post! Gilak! 

Sebenarnya lebih gilak lagi dan kaget juga Blogspot bisa bertahan selama ini sih, honestly.

I'm happy to found this blog, sambil geleng-geleng melihat ulah-ulahku dulu. Time does fly. Post terakhir aku ngomong soal Life Talk Asia... I have to update to you at least that I'm no longer working there. Sekarang aku jadi guru, School Counselor dan Christianity Teacher lebih tepatnya. Aneh banget ga sih?
Nggak?
Biasa aja?

Karena sebenarnya ini ANEH BANGET even for me!

Walaupun aku emang ga ada nulis cita-citaku sih selama nulis blog ini, tapi yang pasti aku ga pernah membayangkan akan jadi guru, that's for sure.

Gak membayangkan akan hadir di after party graduation mantan murid:


Ini waktu aku jadi Wali Kelas 3SD sekaligus guru Reading, Life Skills & Math (2018)


Ini acara after party Graduation mereka dari tingkat SD (2022)

Gak membayangkan ngajar agama Kristen (and doing it online due to the Pandemic):


Gak membayangkan juga akan jd konselor di Sekolah!

Walaupun ya setelah aku liat ke belakang, aku paling suka nulis tentang orang-orang di sekolah sih. So maybe the signs were there? 🙈

It's still pretty mindblowing for me though. So different from what I envisioned for myself. Termasuk nikah di usia 30 tahun. I thought it'd happen sooner. But it didn't and dang it, I'm TOTALLY fine with it!

The surprise proposal on February 13th

...and the Engagement at my house (July 2nd)

And soon I'll also have another mother who will give me her family name, karena begitulah adat Batak. I have the picture, but won't be posting now. Tunggu aja tanggal mainnya nanti ya, Marhori Dingding dulu akhir bulan ini. Siapa sangka coba akhirnya aku bakal menjalani nikah adat? Setelah bertahun lalu aku tulis makalah soal nikah adat di kelas Sosiologi (Yang sampe sekarang aku jg ga inget aku nulis apaan 🤣 biar keren aja aku mention pernah nulis makalahnya dulu.)

Literally NOTHING is going according to plan. But I'm loving every twist and turns. Although there are times when I hate the plot twists, but I still wouldn't want it any other way. After all, God had proved my judgements to be wrong a lot of times, so, why even complain and look back at all the bad times? 

Anyway, I still have my mantra at hand, that little prayer I always tell to myself:

Lord, help me to remember that nothing is going to happen today that You and I can't handle together

Sunday, August 16, 2015

I Am Second

Aku rasa, aku sudah mulai gila.

Semenjak mulai bekerja di perusahaan ini, Life Talk Asia, aku hampir ga bisa berhenti berpikir serius mengenai this thing called LIFE. Setiap detik, setiap menit, sekelibat pertanyaan berat selalu melintas di pikiranku seperti:

"Gimana caranya aku bisa mengubah hidup mentee?"
"Gimana caranya untuk mengubah mindset negatif orang tua terhadap anaknya?"
"Gimana caranya aku bisa memulihkan hubungan keluarga mereka?
"Apa yang harus aku lakukan untuk bisa lebih peka sama suara Tuhan?"
"Apa yang aku lakukan untuk menjadi kesaksian hidup bagi mentee-ku dan gak cuma omdo?"
"Perkataan apa yang bisa membantu aku supaya bisa membangun mentee-ku?"
"Apa yang harus aku lakukan untuk membangun keluargaku ke level yang lebih tinggi?"
"Apa yang harus aku lakukan untuk dapat membawa keluargaku pada kemenangan dan menuai banyak success story?"
"Apa yang harus aku lakukan hari ini yang bisa memberkati orang yang melihatku?"


Ya, semenjak aku jadi mentor di tempat ini, hidupku tidak pernah sama lagi.
Senang? Anehnya ya. Serius. Di sini aku dituntut untuk bisa membimbing anak-anak remaja untuk bukan hanya berubah menjadi lebih baik, tetapi berubah dan menjadi inspirasi. Di sini aku dituntut untuk mengajar mereka, membimbing mereka, memberikan diri -waktu, tenaga- bagi mereka.

Ya, mungkin aku sudah gila.

Aku teringat aku yang dulu. Aku tidak suka anak kecil, menurutku anak kecil hanya menyusahkan saja. Aku ga pernah pengen punya adek, mungkin karena aku anak bungsu ya jadi udah enak aja rasanya hahaha. Dan dari semua pekerjaan yang aku tahu, aku paling gak mau jadi guru. Why? Males, apalagi karena aku sadar tanggung jawab moral guru itu tinggi, gak cuma sekedar buat murid-muridnya ngerti, tapi harus ngurusin mereka secara pribadi juga. Dan aku paling gak mau jadi pembicara. WHY? Karena aku merasa gak ada bakat aja di situ. Aku gak suka berada di depan umum, berbicara kepada orang-orang, dan mendapatkan perhatian dari orang-orang. Aku gak suka di judge. Aku mau duduk aja. Aku mau jadi background aja.

Tapi kenyataannya?

Sejak hari itu, di bulan-bulan akhir tahun 2014, aku mulai mempertanyakan situasiku. Dari awal kuliah aku sudah memiliki rencana yang sederhana dan pasti, yaitu mengambil S2 Psikologi agar mendapatkan gelar, menikah dengan pacarku, melayani di gereja sebagai singer dan bekerja sebagai Konselor. Dari dulu aku sudah memantapkan diri untuk mengambil rencana ini dan aku sadar gampang sekali untuk mengambil step ini. Karena uang utk kuliah juga sudah ada, aku memiliki passion di Psikologi jadi menjalankannya pun pasti tidak akan sesusah itu, aku dan Gby memang sudah lama mempertimbangkan untuk membangun keluarga bersama, jadi sebenarnya semua tinggal tancap gas aja. Aku bisa saja bermain aman dan di saat yang sama juga melakukan pekerjaan yang baik.
Hidupku sempurna.

Sampai akhirnya suatu hari aku bernostalgia, dan mengingat betapa Tuhan udah baik banget sama aku. Aku punya banyak masalah di masa muda ku tapi penyertaan dan pemeliharaan Tuhan selalu nyata di hidupku. Aku bersyukur bisa hidup di keluarga yang utuh, dan aku tidak pernah berkekurangan tetapi juga ditanamkan nilai-nilai yang baik agar rendah hati. Di dalam masa mudaku, aku juga seringkali menyakiti dan disakiti oleh orang lain, tapi Tuhan banyak mengajar aku melalui masalah-masalah tersebut. Aku ga pernah merasa benar-benar terjatuh. Tuhan selalu mengangkatku.

Saat itulah, satu pertanyaan muncul di pikiranku, 

"Tapi apa yang sudah aku lakukan buat menunjukkan rasa syukurku kepada Tuhan? Isn't it time for me to give back?"

Aku melihat kembali rencana-rencanaku. Rencana yang sudah tertata rapi. Rencana yang sudah pasti itu. Rencana yang baik. Tapi aman. Rencana yang berpusat kepada diri sendiri, kenyamanan pribadi. Sementara aku tahu yang Tuhan mau, aku tahu Tuhan menginginkan lebih. Tuhan ingin sesuatu yang melibatkan lebih banyak pengorbanan, rencana yang self-less. Aku tidak ingin memberikan Tuhan sesuatu yang aku tahu pasti gampang untuk kuraih, aku ingin memberikan lebih. I want to show Him my love by giving Him something worthful.

Saat itulah, aku memutuskan untuk memberikan diri untuk pelayanan. Aku mencoret semua rencanaku yang pernah kutata. Aku menunda kuliahku dan mengambil tekad untuk melayani. Although aku gak tahu maksud pelayanannya seperti apa, aku cuma berharap Tuhan membukakan jalan yang tepat buatku. And He did!

Karena setelah itu aku dipertemukan pada Life Talk Asia, dan sejak saat itu hari-hari kulalui dengan melayani anak-anak muda, membawa mereka kepada jalan kebenaran.

Hidupku tidak pernah sama lagi.

Aku yang dulu, paling malas sama yang namanya komunitas, sekarang aku memiliki komunitas rohani di tempat kerjaku, setiap  minggu kami akan berkumpul dan mengadakan fellowship untuk memulai tiap minggu. Aku yang dulu penuh rasa takut ketika berbicara di depan umum, sekarang berani untuk maju dan mengajar. Aku yang dulu tidak ingin memiliki adik bahkan satu saja, sekarang memiliki banyak sekali adik-adik yang kukenal secara mendalam. Aku yang selalu lebih prefer untuk diajak berbicara duluan, sekarang menjadi pribadi yang lebih ramah, hangat kepada orang-orang yang bahkan baru saja aku kenal.

Hidupku benar-benar berubah. Dan jujur aku tidak menyangka. Aku kira dalam pelayanan ini hanya akan ada banyak sekali rasa sakit dan yang harus aku lakukan adalah endure semua rasa sakit. Dan memang banyak sekali ups and downs yang kualami di tempat ini. Tapi aku tidak menyangka aku pun mendapat banyak sekali imbas yang baik dari melayani. Padahal awalnya aku berpikir, sudah saatnya aku memberi, tetapi kenyataannya Tuhan malah memberikan lebih banyak lagi dalam hidupku. Sungguh Tuhan sangat baik!

Terkadang saat aku merasa lelah dengan pekerjaanku, aku mulai memvisualisasikan diri berada di sebuah kantor seperti tempat aku magang dulu. Ingin rasanya aku menjalankan pekerjaanku dengan langkah yang lebih santai: pulang tepat waktu, mengerjakan pekerjaan yang sama setiap hari dan sudah pasti mencapai deadline, melakukan rutinitas, kalau udah siap kerja bisa nganggur-nganggur sampe jam pulang. Tapi dalam hati aku sadar, aku gak akan pernah bisa sebahagia ini kalau aku mengambil kerja yang seperti itu. Aku tidak bisa merasa seberharga ini jika aku memilih untuk berjalan di jalur yang aman. 



Aku bahagia.
Aku bersyukur.
Aku beryukur Tuhan tidak pernah membiarkan aku berada di zona nyamanku terlalu lama.
He would never let me settle for an "OK".


Cause at the end of the day, when I would always say to myself, "I lived a good life."
He would whisper to me softly, "I want you to have better."

Friday, September 12, 2014

TMGS3 PREMIUM ENGLISH PATCH IS OUT--

...bersamaan dengan waktu gue mulai masuk kerja.

*Sigh*

4 tahun lalu, gue nulis di blog ini soal tahun-tahun pertama gue kuliah. Soal temen-temen Psikologi, dan gimana kehidupan gue di UPH (ya ga spesifik amat sih). Sekarang... Gue udah kerja aja. Walopun ya belum wisuda sih, masih nunggu tanggal. Memang ini Universitas selalu mengebelakangkan anak-anak Psikologi, fakultas lain udah pada yudisium dan udah diumumin kapan jadwal wisuda, kami masih dibiarkan mengambang.

Mengambang-ngambang.

Ngambang.

Ambang.

Maaf ya lagi random. Ini sebenarnya juga lagi di tempat kerja sih, cuma kebetulan semua tugas udah gue kerjain dengan cekatan dan gue sangat butuh buat produktif, jadinya ya nulis-nulis aja deh di blog ini. Just to let you guys know, I'M STILL ALIVE! Yay!

Oh did I mention, English patch buat Tokimeki Memorial Girl's Side 3rd Story Premium udah keluar? Yeah, it's for the PSP version of TMGS3. Surprising huh, I thought they'd release the ones for the NDS first, but meh I don't mind, they look way more lively and attractive in the PSP version (secara gitu lho, 2D live!)


( Oh dearest Arashi, I can understand you at last, no more language barrier between us :') terharu )

Click here if you'd like to get your hands on the patch and to learn more about how to patch the game. It's written in the first paragraph of the blog (THANK YOU DEAR YUMIKO FOR THE WONDERFUL NEWS)

And I've been playing the game nonstop ever since. Gak peduli pulang dari kantor udah ngantuk-ngantuk, tetep aja itu game gue babat abis. Udah ada kali tamat 3 kali sejak ini game di-patch. Now I can finally activate the PVP and 3P mode and ACTUALLY UNDERSTAND WHAT'S GOING ON!

It's not like I PRETENDED I UNDERSTAND all this time! Pfft, of course I understand just a tiny bit of  JAPANESE. But you know, like, it's more satisfying to play it in a language I'm actually fluent in, DUH!

I'll post more about it later. So ciao people!