Siang ini, di ruang Geografi..
W (Wanda) : Jadi ujian Geo?
N (Nasita) : Gak tau, daritadi ibu nih diam-diam aja.
Bu Mur sedang membereskan meja. Tidak ada tumpukan kertas soal di mejanya.
Wi (Windary) : Diam-diam aja lah woy! Mana tau ibu nih lupa..
Semuanya duduk manis. Ngeri membayangkan ujian geografi. Beberapa sudah menyiapkan sepatah-dua kata sebagai pembelaan, ex : "GAK SIAP UJIAN BUUU!!" "UNDUR AJALAAAH"
A (Ami) : Mau ibu nih ngundur?
H (Hafiz) : Mau tuh. Pasti mau.
Hafiz, selaku ketua kelas, menyiapkan kelas.
H : Marilah kita berdoa menurut agama masing-masing. Berdoa mulai!
Iqbal : AMIN!
beberapa detik kemudian
H : Berdoa selesai!
Semua kembali terdiam, menunggu reaksi Bu Mur
Bu Mur : Ujian nya hari Kamis aja ya. Hari ini ibu terangkan kembali aja.
W : PUJI TUHAAAN
Satu kelas pun langsung lega dan semua kembali berbicara. Seperti biasa. Sementara ibu menerangkan di depan. Merasa tidak dihargai oleh salah satu siswa Bu Mur mengeluarkan suara yang keras.
BM : Jangan liat-liat ke belakang juga lagi!
Z (Zeny) : Kasih spion, Bu!
Bu Mur kembali menerangkan.
N : Wan, besok hari apa?
W : Rabu. Les Akun.
N : Presentasi sosiologi..
W : Astaghfirullahaladzim
Buru-buru kuambil pena dan kertas terdekat buat wawancara kilat. Ami yang duduk tepat dibelakangku langsung kuhujani pertanyaan mengenai Pernikahan Adat.
Setelah itu aku bertanya ke Nasita.
N : Eh Wan
W : Napa?
N : Kalau misalnya kau nikah hari Sabtu. Hari Jumatnya kau mau kawin dulu gak?
Heran kok malah jadi dia yang nanya ke aku?
W : Gak lah. Kan belum resmi nikah! Gak bebas nanti.
N : Kan bisa di rumahnya
W : Kalau ada orang tua nya gimana?
N : Iya juga ya
Hening sementara
N : Eh Wan
W : Hmm?
N : Kau ntar mau bulan madu di mana?
W : Mana aja asal bisa kawin
W (Wanda) : Jadi ujian Geo?
N (Nasita) : Gak tau, daritadi ibu nih diam-diam aja.
Bu Mur sedang membereskan meja. Tidak ada tumpukan kertas soal di mejanya.
Wi (Windary) : Diam-diam aja lah woy! Mana tau ibu nih lupa..
Semuanya duduk manis. Ngeri membayangkan ujian geografi. Beberapa sudah menyiapkan sepatah-dua kata sebagai pembelaan, ex : "GAK SIAP UJIAN BUUU!!" "UNDUR AJALAAAH"
A (Ami) : Mau ibu nih ngundur?
H (Hafiz) : Mau tuh. Pasti mau.
Hafiz, selaku ketua kelas, menyiapkan kelas.
H : Marilah kita berdoa menurut agama masing-masing. Berdoa mulai!
Iqbal : AMIN!
beberapa detik kemudian
H : Berdoa selesai!
Semua kembali terdiam, menunggu reaksi Bu Mur
Bu Mur : Ujian nya hari Kamis aja ya. Hari ini ibu terangkan kembali aja.
W : PUJI TUHAAAN
Satu kelas pun langsung lega dan semua kembali berbicara. Seperti biasa. Sementara ibu menerangkan di depan. Merasa tidak dihargai oleh salah satu siswa Bu Mur mengeluarkan suara yang keras.
BM : Jangan liat-liat ke belakang juga lagi!
Z (Zeny) : Kasih spion, Bu!
Bu Mur kembali menerangkan.
N : Wan, besok hari apa?
W : Rabu. Les Akun.
N : Presentasi sosiologi..
W : Astaghfirullahaladzim
Buru-buru kuambil pena dan kertas terdekat buat wawancara kilat. Ami yang duduk tepat dibelakangku langsung kuhujani pertanyaan mengenai Pernikahan Adat.
Setelah itu aku bertanya ke Nasita.
N : Eh Wan
W : Napa?
N : Kalau misalnya kau nikah hari Sabtu. Hari Jumatnya kau mau kawin dulu gak?
Heran kok malah jadi dia yang nanya ke aku?
W : Gak lah. Kan belum resmi nikah! Gak bebas nanti.
N : Kan bisa di rumahnya
W : Kalau ada orang tua nya gimana?
N : Iya juga ya
Hening sementara
N : Eh Wan
W : Hmm?
N : Kau ntar mau bulan madu di mana?
W : Mana aja asal bisa kawin
2 comments:
hahhahaha gokiiiilll wannn
hahaha thx tik lgpula anak tuh aneh2 aja pertanyaan!
Post a Comment